Puisi Kotaku Dan Budayaku (Eksotis Suku Dayak Losarang )

Memang kotamu kecil, bahkan di dunia ini tak mengenal kotamu
Sebagian kecil saja yang mau bersinggah di tanah baharimu
Kulihat di peta, rasa penasaran yang menggebu
Akhirnya ku temu
Pulau yang hanya terpencil jauh

Sungguhhh sungguh
Isu hangat kota kelahiranku
Yang terkenal gadisnya yang cantik, tak menapik hal itu
Membuktikan omongan mereka, hitam putih selalu ada
Tak disangka kota ini kaya akan gas minyaknya
Banyak para cukong asing yang berani menanam sahamnya
Kota,  masih murni belum banyak di jamak orang
Ternyata ada perkampungan dayak

Biaya yang mahal untuk menempuh perjalan laut
Keeksotisan pulau biawak, menjadi wisata indah
Menjadikan indah jarang dikenal orang
Sungguh ... Tanah kelahiranku yang penuh liku
Banyak yang acuh akan keindahan alam dan budaya
Rakyat kecil buta akan budaya nan wisata
Kamuflase sebagai senjata ampuh atas arogansi

Menatap akan kejauhan rasa penasaran dalam benak diri
Berjalan melangkah arah yang pasti, tak akan kutemui, di malam ini kusemburkan sejuta inspirasi
Mengintari sudut budaya di arus globalisasi, secangkir kopi menemani setiap satu hati menjadi insan yang berati
Akhirnya kuberanikan diri mendekati secara naluri, keramah tamahan akan akar budaya yang sangat sakral nan mistis

Perbedaan yang tercermin dengan dayak yang ada Indonesia, menatap akan keagungan budaya yang sangat beragam
Orang bilang suku dayak Indramayu, sebuah paguyuban mencoba mencari jati diri untuk dekat dengan alam
Ajaran Hindu nan Budha mewarnai goresan sejarah, yang menjadi cikal bakal
Suku ini memang unik, tetapi engkau mencoba mencibirnya, tetapi mereka membalas akan kesenyuman

Aku bangga adanya dayak losarang
Menjadikan icon bangsa
Harapan terpancar dikenal dunia
Menambah devisa
Tidak hanya wacana belaka

Nilai alamiah harus dijunjung tinggi dan saling menghargai
Menghargai anak dan perempuan
Seorang pria wajib menafkahi keluarga
Memasakpun mereka lakoni

Menghargai perempuan itu penting
Dengan itu melahirkan generasi penerus yang handal
Seorang pria tidak melakukan hal itu
Oleh karenaya
Suku dayak sugandu mengabdi kepada ibu, anak perempuan

Warna hitam dan putih selalu mewarnai langkahnya
Menandakan adanya siang dan malam
Merendam di sungai berjam-jam itulah ritual bulanan
Ikan-ikan kecil jail selalu menggangu
Kesabaran dan keberanian dalam gelapnya malam

Sama seperti yang lain
Menegur sapa sederhana
Sekali membeli rokok di warung
Berbaur dengan warga sekitar
Senyuman hangat rekontruksi pikiranku

Menerima orang asing yang datang
Menyapa hangat selalu hangat
Menjadikan sentilan semangat
Mereka mengajarkan aku tentang perbedaan
Senyuman sederhana yang terpancam dalam raut wajahnya

Tidak ada kecurigaan atas lontaran pertanyaan
Menerima dengan lapang dada
Menjadi kunci kebersamaan
Senjata hati tak terkalahkan egoisi diri
Selalu tampil naluri kesederhanaan

Unik berpakaian, ibadah dan ritual, tetapi kenapa ! kita sendiri tak mengenalinya! Tak menyentuh bagaikan  angin yang berlalu jauh.
Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu namanya
Masyarakat luas mengenal nama Suku Dayak Indramayu
Sebagian orang saja! Bahkan tidak sama sekali!
Ku coba melalui goresan penah, kutancapkan budayaku sendiri dijendela dunia



EmoticonEmoticon