Uncategories
Indramayuku oh Calon Wakil Rakyatku
Indramayuku oh Calon Wakil Rakyatku
Ketika pelangi tak
menyinari dengan warna-warni Ketika sungai indah mengalir dengan kesejukannya,
Berbauran alam yang menyatu menusuk sukma tak melepas pandangan untuk
dilewatkan. Indramayuku penuh kaya alam dan kaya kebudayaan. Kincir-kincir
memutari roda kehidupan Angin yang kencang menjadi penopang sunggguhan, alamku
harus hidup bebas tanpa syarat, Suku dan budayamu sangatlah banyak.
Indramayu oh Indramayu, kota bahariku
berpesata ria demokrasi demi tercapainya Indramayu HATI. wajah sumringah
terlepas dari senyuman polos si kecil mendendangkan nyanyian politik meraung
kehausan kedinastian. hum… menghela nafas panjang “entahlah - entahlah “
jawaban penuh retorika tak perlu di umbar.
Kusudutkan jamari tanganku melapas
kepenatan akan berkutat menulis, ujung kudengar kegaduhan orang-orang
berlegok-legok diri mepromosi calon pemimpin (jare mah) tanpa sembunyi. mulai
rameh hingga terdengar suara alunan yang menteriakkan pilih no … (ssstssttt)
kuhanya mengelus dada, sembari oh oh oh itukah politik? niatan polos terinyang
dalam diriku.
“Bangga deh masyarakat sudah lebih
pintar berpolitik, entah politik seperti apa ?” gumam si andi sambil makan roti
yang tersisa. sambung angel “gua aja gak suka banget yang namanya
politik!, gua suka dapat duit dari politik doang” ketawa kasar kemulut andi.
“sekali orang sudah nyemplung menjadi orang penting alias Calon pemimpin (
bukan calon keluarga) akan terfikirkan balik modal dengan apa yang mereka
keluarkan selama ratusan juta bahkan lebih untuk berkampanye cetus Pak Ansor.
Berselang beberapa langkahku ke TPS, aku
kembali menggerutu. “ Tuh lihat!, ada baliho yang miring gak jelas
sampainya memakan bahu jalan, ini bahaya!. tak mengertikah mereka arti
keramahan lingkungan akan keselamatan umum?” dan terlihat itu aku mencoba
membetulkan tata letak baliho berukuran besar itu ke posisi semula yang lebih
cantik dan elegan. sia-sia ternyata aku tak kuasa mengangkatnya.kebiasaan
temanku Andi hanya tersenyum simpul melihat tingkahku. dan akupun membiarkan
tanap usaha dulu.
“Sebetulnya yang punya ide kampanye
model begini itu siapa sih, her?” tanya Andi dengan nada kesal, haaa aku hanya
ketawa ternyata dia juga peka. “Entahlah. Mungkin tim suksesnya, calon wakil
rakyatnya, atau mungkin partainya, aku tak tahu. Tapi yang pasti, salah satu
aspirasi rakyat telah mereka nodai. Itu pun dilakukannya sebelum mereka
menjabat sebagai wakil rakyat loh, Ndi.cetusku."
“Apakah itu, Pak?” tanyaku antusias
“Seperti yang tadi kamu bilang barusan, Her Apakah mereka tak mengerti
arti keselamatan umum? Dan Apa mereka tak mengerti arti keindahan?. Bukankah
ente juga rakyat, Her?” jawab Pak ANsor
“Kalau semenjak kampanye saja mereka tidak memahami tanda-tanda kayak begitu,
bagaimana kelak jikalau mereka jadi wakil rakyat?” sambungnya
“Tepat, Her Paling-paling yang mereka ketahui cuma aspirasi rakyat tentang
kesejahteraan. Huh, lagi-lagi tentang kesejahteraan. Sampai kapan rakyat
digombali kata-kata manis kayak gitu terus?” ucap Andi berapi-api
“Hahaha kata siapa rakyat tidak sejahtera, Her?”
“Lah, memang benar kan?”
“Calon wakil rakyat juga rakyat kan? Nah ketika mereka sudah terpilih jadi
wakil rakyat, mereka itu mewakili dirinya sendiri, Her. Mereka sejahterakan dirinya
sendiri.” pertanyaan polosku kepada Andi.
“Ini namanya bencana, Ndi!”kataku
“Setuju, Her. Jadi, bencana itu tidak melulu soal banjir, angin topan dan tanah
longsor. Ane sih lebih cenderung suka menyebut itu sebagai fenomena alam.
Karena alam tidak pernah salah. Gejala politik macam begitulah bencana
sesungguhnya”“Astaga”.
“Ente lihat saja sendiri bagaimana
modisnya para wakil rakyat kita, Her. Ya, memang gak semuanya kayak begitu,
cuma sebagian. Tapi yang sebagian itu yang justru mewakili citra para wakil
rakyat kita,
“Ck.. ck.. ck.. pandai sekali ente menganalisa tanda, Ndi.”
“Aku kan rakyat, Her. Idealnya harus lebih pandai dari wakil rakyat, dong?
Hehe”
“Astaga.”NB: “..kalau calon wakil rakyat sudah
naik jabatan, ya “calon wakil”nya dibuang, dong. Hehehe” (peace yah) .siapapun
yang jadi pemimpinnya Indramayu tetap bersatu dan urungkan niat menuju
perubahan yang berarti tanpa memikirkan hak pribadi dan anisialisasi. buka mata
buka hati berbaur untuk panggilan intropeksi diri, salm bahari dariku
#sayabanggamenjadiorangindramayu
#indramayujaya #luruhpemimpin
EmoticonEmoticon